Monthly Archives: December 2013

Cerita Makan Malam

Kupakai mantel merahku sebagai pakaian lapis ketiga. Udara malam ini tidak sedingin beberapa hari lalu. Bisa dibilang hangat untuk ukuran cuaca bulan dua belas. Langit malam pun sedikit tersaput jingga kemerahan. Sudah nyaris pukul sebelas. Perutku baru terasa lapar meskipun … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged , | Leave a comment

Maccaron

“Tunggu. Aku mampir dulu ke kedai itu.” Jika yang saya mau tiba-tiba saja ada begitu, lalu mengapa perlu berpikir ragu-ragu? “One maccaron. Pistachio flavour.” Karena terkadang sesuatu tanpa rencana membuat semangat bergelantungan dalam kejutan-kejutan rasa istimewa. Seoul, 26 Desember 2013 … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged | 1 Comment

Hujan Jangan Turun

Angin yang menelusup di sela-sela mantel tertutup kancing tak seperti biasanya. Dua manusia menggigil kedinginan, menunggu jarum jam menunjuk angka dua. Berjalan pelan menantang embusan. Mencari-cari tempat yang sedianya memberi sedikit kehangatan lalu mendudukkan capai tungkai kaki. Selayang pandangan tertumbuk … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged | 2 Comments

Salju Jangan Turun

Wanita itu duduk di dekat jendela. Sejenak menyentuh permukaannya yang perlahan makin mendingin karena cuaca. Langit sedang menangis. Awalnya terisak, lalu makin deras. Ia bekukan tangisnya agar lebih baik mengkristal saja. Karena ia tahu bahwa bunga-bunga esnya telah ditunggu bertahun-tahun … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged | 1 Comment

Lelaki Tua Di Stasiun Kereta

Hari ini hari Natal. 25 Desember. Lorong stasiun mulai sepi. Mungkin karena malam semakin larut. Menuntun sepasang tungkai untuk kembali menunggu sebuah perjalanan berikutnya. Ransel yang semula berdiam sejenak di dalam locker abu-abu kembali menemani tuan dan nonanya. Dan di … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged | Leave a comment

Aku Mencium Seorang Asing

Aku mencium seorang asing yang sosoknya hanya mampu kutatap dalam sudut mata Aku mencium seorang asing yang suara merdunya tergelitik nada-nada piano ruang piala Aku mencium seorang asing yang ketika berjalan melewatinya lantas tak begitu saja peduli Aku mencium seorang … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged , | Leave a comment

Berjalan-jalan Di Taman

Embus angin begitu sejuk, tidak seperti beberapa jam sebelumnya yang menghasilkan gigil gemertak gigi. Dua pasang tungkai melangkah keluar dari taxi. Di sebuah jalanan kecil dengan banyak gang di sekitarnya. Mencari penginapan yang beberapa bulan sebelumnya sudah dipesan. Peta di … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged , | Leave a comment

Tatapan Mata

Maskapai lokal yang kita pilih bersiap diri mengudara. Jemariku serasa tak ingin lepas sedetik pun, melingkar di lengan sebelah kanan. Satu detik sungguh berharga bagi kita yang hanya empat belas hari kita bisa jumpa setelah kurun waktu lama. Lingkaran hitam … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged , | Leave a comment

Percakapan Teriuh

Dua telapak tangan itu kemudian saling percaya untuk menggenggam erat. Tak ingin membiarkan telapak tangan lain tertinggal atau tersesat. Berjalan tergesa menyusul detik yang makin merambat. Khawatir akan sebuah tujuan yang takut-takut terlambat. Rindu mendesak dalam dekap, seolah ingin membuncah … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged , | Leave a comment

Sebuah Roman Perihal Pertemuan Di Terminal Kedatangan

Tanganku menggenggam sebuah tas samping berisi mantel yang seharusnya kupakai sedari tadi. Ransel berwarna hijau lumut kupanggul di punggung belakang. Sepertinya mulai berat di pundakku. Ditambah dingin yang merasuk hingga tulang, makin membuat  tidak nyaman. Padahal suhu udara ruang kedatangan … Continue reading

Posted in Uncategorized | Tagged , | Leave a comment