Suatu Tempat Dalam Sebuah Kenangan

“Candles in the window
Shadows painting the ceiling
Gazing at the fire glow
Feeling that ginger bread feeling”

Ada kejujuran yang selalu ingin kuutarakan pada sebuah bibir yang belakangan tak begitu merekah merah muda. Pada sepasang bola mata cokelat yang selalu memandang teduh tanpa mengenal masa. Pada tiap helai rambut berombak yang satu demi satu merontok ketika kau menyisir lembut meski dengan sisir bergigi jarang. Pada kerut keriput yang menghias di tepi mata atau garis senyum setiap kau berkata “Aku tidak apa-apa”. Pada jemari yang mencari sela di jemari-jemari tua ini kala rasa nyeri menghujam dada sebelah kanan meski yang menggerogoti payudara itu telah hilang.

“Precious moment, special people
Happy faces, I can see”

Kejujuran ini sekarang ada di linang air mata yang tak kuduga kembali tumpah di hadapan seorang wanita muda entah siapa. Ia memperdengarkan Hawaiian Christmas Song, iringan senandung kala pertama kali tatapan kita bertemu dan takdir duduk di sebuah bangku kayu. Ia nyanyikan pula Mary’s Boys Child, langgam yang kudengar di rumah seorang kawan beberapa hari setelah kelahiran seorang putera yang begitu lucu.

“Somewhere in my memory
Christmas joys all around me
Living in my memory
All of the music, all of the magic
All of the family, home here with me”

Tiba-tiba saja kau menghilang, tak bisa lagi kupegang. Sejauh hela di satu tarik embus nafas. Empat puluh lima tahun berdua. Tiga tahun berjuang bersama. Enam bulan terlewat berbeda.

“Memories of my childhood
When I was 5, 6, and 7
I would wake when dawn would
Living in Christmas Day Heaven”

Kejujuran ini hadir pada rintik pilu hujan bulan Desember. Kejujuran ini bernama rindu.

“Precious moment, special people
Happy faces, I can see”

image

Jakarta, 18 Desember 2013
Francessa

Dok. Pribadi
Catatan kaki: tulisan ini dipersembahkan kepada Opa Peter, salah satu penghuni Panti Wredha Kasih Ayah Bunda Karawaci, yang sudah mulai sedikit tersenyum setelah berbagi cerita cinta.

About francessa

penglihat alam dan manusia serta pengagum pagi menawan. kicau kecilnya dapat kau baca di @francessa__ #KicauKecilTantina. menukar sapa pada studiokausa@gmail.com
This entry was posted in Uncategorized and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a comment