Anak Banteng Yang Suka Menari Kabur Dari Rumah

Pada suatu hari, anak banteng yang suka menari kabur dari rumah. Anak banteng kesal karena mama banteng menyuruhnya berhenti menari dan belajar piano. Padahal dia selalu ingin menjadi pebalet. Kata mama banteng, menjadi pebalet itu ada masa karirnya. Tak bisa memulai sedari muda, berhenti sebelum tua. Tetapi anak banteng hanya suka menari.

Anak banteng sudah mempersiapkan rencana kaburnya dengan matang. Ia menyamar menjadi sapi. Anak banteng menepuk-nepuk bedak padat di muka dan di beberapa bagian tubuhnya hingga sekujur tubuhnya belang hitam putih seperti sapi. Tanduknya memang belum tumbuh sempurna seperti mama banteng. Makin miriplah seperti sapi.

Anak banteng berjalan menyusuri sawah sambil menari kegirangan menikmati kebebasannya. Tidak ada lagi rengekan jari-jari yang pegal memencet tuts piano. Anak banteng berputar-putar, melompat-lompat, dan mengayunkan kepalanya ke kanan dan kiri. Tanpa dia sadari, sekelompok manusia mulai resah melihat padinya rusak diinjak-injak anak banteng. Sebagian lagi sudah terlalu marah.

“Ambil tali laso! Kita tangkap, terus bikin sate daging sapi muda aja. Ayo..ayo!”

Gemuruh suara manusia tak mengusik anak banteng yang terus saja menari. Anak banteng yang menyamar menjadi sapi itu ditangkap, dikekang dengan tali. Meski berontak berulang kali, mereka tetap bisa menahannya. Anak banteng lupa arti peduli dan empati. Demi kesenangannya menari, dia merusak kehidupan benih yang ditanam hati-hati. Demi ambisinya menjadi pebalet, dia hancurkan masa depan orang-orang yang menanti waktu panen padi. Dia menuai perbuatannya sendiri.

Pesta desa mendadak digelar malam itu juga. Anak banteng yang menyamar menjadi sapi sudah berubah menjadi ratusan tusuk sate.

“Sate sate sate.. Enak nih, lo pasti suka.”

Tanpa ekspresi, aku melihat kawanku yang menawari seporsi sate. Sambil mengunyah selada dengan dressing lemon, aku menyaut dengan suara datar.

“Kalo udah gue anggap ngga pernah ada, bagaimana bisa suka?”

“Oiyaa lupa, lo kan vegan.”

Bandung, 10 September 2020

Francessa

About francessa

penglihat alam dan manusia serta pengagum pagi menawan. kicau kecilnya dapat kau baca di @francessa__ #KicauKecilTantina. menukar sapa pada studiokausa@gmail.com
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment