Ketika Berkuasa

Salah satu kondisi menguji karakter manusia adalah ketika berkuasa. Beberapa hari yang sungguh seperti mimpi buruk ketika beberapa waktu muncullah sifat dan sikap beberapa manusia sekitar ketika berkuasa. Suatu keadaan saat mempengaruhi itu mudah, bertindak tanpa takut salah, dan menindak yang lemah agar mengaku kalah. Lebih buruknya lagi, ketika berkuasa ini terjadi di lingkungan keagamaan yang banyak orang bilang sebagai institusi tertinggi dan suci. Kepedihan berlarut hingga memaksa kalimat “Gereja zone isn’t a safe place” keluar. Lalu, di mana lagi tempat teraman bagi saya si manusia lemah ini?

Lingkungan keagamaan ada kalanya menjadi ladang yang tak aman. Tak sedikit manusia-manusia yang sedang berupaya menabur sikap baik atas dasar ayat-ayat kitab suci memilih undur diri dan membangun gereja terkudus di hatinya sendiri. Mencoba memahami apa arti menghormati, bertoleransi, dan terutama empati. Bahwa tiap manusia punya “aneh”-nya masing-masing. Bahwa tiap manusia punya pergumulan dan salibnya sendiri. Jujur, saya sendiri tak mampu memahami peliknya pikiran manusia yang tergoncang oleh kejadian-kejadian yang membentuk traumanya (dan selamat dari kubangan trauma itu sendiri). Siapa yang pantas menuduh bahwa seorang manusia yang punya pergumulannya sendiri sebagai duri dalam daging dan tak layak melayani Tuhannya selain orang yang paling tak punya dosa?

Hari ini, saya seolah lunglai tak berdaya. Tak ada lagi tenaga untuk terus mengurai pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di dada. Tak ada jawaban yang pasti dari mulut manusia-manusia fana. Mungkin..mungkin, Dia ingin saya matiraga kata-kata agar melihat sekeliling hingga kemudian hening berubah menjadi suara-suara paling bening.

“Janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran” adalah petikan Imamat 19:1-2, 11-18, bacaan kalender liturgi 27 Februari 2023. Dan mungkin..mungkin, inilah suara terbening yang menginginkan hati untuk lebih hening.

Bandung, 27 Februari 2023

Francessa

About francessa

penglihat alam dan manusia serta pengagum pagi menawan. kicau kecilnya dapat kau baca di @francessa__ #KicauKecilTantina. menukar sapa pada studiokausa@gmail.com
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment